Senin, Desember 15, 2008

Industri Hulu Gas Bumi

Dalam tulisan sebelumnya kita sudah mengenal rantai bisnis gas bumi yang secara khusus di Indonesia dijabarkan melalui taksonomi bidang usaha dalam struktur industri gas bumi yang secara garis besar dibagi atas industri hulu, industri hilir, dan konsumen akhir. Dalam tulisan kali ini kita akan melihat proses yang terjadi dalam industri hulu gas bumi di Indonesia.

Secara garis besarindustri hulu gas bumi dapat dijelaskan melalui gambar berikut:
Proses diawali oleh akuisisi suatu blok Migas oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Migas melalui lelang yang diadakan oleh pemerintah. Setelah hak pengusahaan didapatkan, KKKS Migas tersebut kemudian memulai proses eksplorasi di wilayah konsesinya untuk menemukan sumber potensial minyak dan gas bumi.

Eksplorasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh KKKS untuk menemukan sumber potensial migas diantaranya melalui survey seismik dan pengeboran sumur eksplorasi di daerah yangmemiliki potensi tinggi memiliki kandungan minyak dan atau gas bumi. Melalui proses eksplorasi ini akan diketahui apakan wilayah konsesi tersebut memang memiliki kandungan migas atau ternyata tidak mengandung minyak dan gas bumi.

Apabila dari hasil eksplorasi ditemukan kandungan minyak dan gas bumi yang masuk dalam skala ekonomis pengusahaan migas, maka KKKS kemuadian akan melakukan pengeboran sumur development untuk membawa minyak dan gas bumi yang ditemukan ke permukaan bumi (produksi) untuk kemudian diproses lebih lanjut pada processing plant sebelum ditransportasikan untuk dijual.


Proses terakhir yang juga penting adalah proses penutupan kembali sumur minyak dan gas bumi saat produksi selesai dilakukan yang berarti semua minyak dan gas bumi yang dapat diambil telah habis. Proses ini termasuk pemulihan kembali lingkungan yang terdampak proses eksplorasi dan produksi migas di daerah tersebut.

My First Ied at Puri Surya Jaya

Ada cerita yang menurut saya menarik pada Hari Raya Idul Adha 1429 H kemarin. kebetulan pada hari itu saya dan istri memutuskan untuk tidak pulkot (pulang kota) ke Jakarta sehingga pada hari itu kami merencanakan untuk ikut sholat ied di masjid komplek kami di Puri Surya Jaya.

Beberapa hari sebelumnya, saat berangkat ke kantor yang memang melewati lokasi masjid tersebut, istri saya membaca pengumuman pada sebuah spanduk yang dipasang di dekat masjid yang isinya memberitahukan waktu pelaksanaan sholat ied di masjid itu yaitu pukul 05.30 wib. Sempet kaget juga sih dengernya secara kalau di Jakarta kita biasa sholat ied jam 07.00 wib, tapi kemudian saya pikir di Jawa Timur memang jam segitu kali yah sholat iednya.

Malam sebelum pelaksanaan sholat ied entah kenapa saya merasa gak PD bisa bangun dan berangkat sholat ied tepat waktu sampai-sampai paginya menjelang bangun tidur saya mimpi dibangunin tetangga saya mas Jefry. Dalam mimpi saya mas Jefry bilang: "bangun mas budi, sholat ied, sudah telat tuh..." dan itulah yang membuat saya terjaga pagi itu. Untung saja waktu masih jam 04.30 wib jadi masih bisa sedikit santai juga.

Jam 05.20 wib saya dan istri sampai di masjid itu, ternyata memang sudah sangat penuh jamaah yang mo sholat. Setelah berhasil mendapatkan tempat pun tidak lama kemudian sholat ied benar-benar dimulai.

Sore harinya kebetulan saya bertemu dengan tetangga saya mas Jefry yang sudah 'bangunin' saya tadi pagi, langsung saja saya cerita tentang mimpi saya tadi pagi yang membuat saya tidak telat sholat ied. Dan inilah respon dari mas Jefry: "elo sih enak dong bud, gw 'bangunin' jadi gak telat... elo knapa gak 'bangunin' gw juga, tadi pagi gw sampai di masjid sudah pada rakaat kedua sholat iednya...."

Ternyata hari itu mas Jefry telat berangkat karena gak nyangka di masjid komplek kami sholat ied-nya sepagi itu. Bagaimana pun thanks deh mas Jefry sudah 'bangunin' saya pagi itu...

Minggu, Desember 07, 2008

Rantai Bisnis Gas Bumi

Setelah mengetahui apa itu gas bumi dan proses pembentukannya, dalam tulisan kali ini kita akan melihat rantai bisnis gas bumi baik secara umum maupun yang secara khusus berlaku di Indonesia.

Secara umum, rantai bisnis gas bumi dapat dibagi menjadi tiga mata rantai yaitu produksi gas bumi, transportasi gas bumi, dan konsumsi gas bumi sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar berikut ini:


Secara khusus untuk di Indonesia, rantai bisnis gas bumi dijabarkan melalui taksonomi bidang usaha dalam struktur industri gas bumi yang secara garis besar dibagi atas industri hulu, industri hilir, dan konsumen akhir seperti yang terlihat dalam gambar berikut: