Selama empat tahun terakhir ini saya ditugaskan oleh kantor saya untuk menempati posisi di kantor cabang Surabaya yang berarti saya harus tinggal di tempat yang terpaut jarak sekitar 500km dari Jakarta, tanah kelahiran saya, tempat dimana saya dibesarkan, dan tempat tinggal orang-orang yang saya cintai - Ayah, Mama, Kakak, Adik, dan Istri saya.
Masih jelas dalam benak saya kenangan saat saya menyampaikan berita mengenai penugasan saya di Surabaya kepada orang-orang terdekat saya. Ayah dan Mama yang merelakan kepergian saya dengan berat hati, dan tangisan serta pelukan istri saya (waktu itu masih berstatus pacar saya) mendengar berita tersebut dari mulut saya.
Setelah lama dalam kesendirian saya di negeri orang ini, akhir 2006 yang lalu istri saya memutuskan untuk ikut pindah ke surabaya setelah kontrak kerjanya dengan Santos, sebuah perusahaan Australia yang bergerak dibidang eksplorasi dan eksploitasi Migas, berakhir di penghujung Agustus 2007. Rencananya, apabila tidak direlokasi oleh Santos ke Surabaya, istri saya akan mengajukan pengunduran diri agar bisa menemani saya di kota ini (betapa indahnya cinta yang mampu mengorbankan segalanya demi yang terkasih). Oleh sebab itu, di akhir tahun 2006 kami berdua menyibukkan diri untuk mencari rumah yang akan kami tempati jika istri saya sudah ada di Surabaya.
Sampai minggu ketiga Agustus 2007, di kantor istri saya di Jakarta sepertinya tidak ada kabar mengenai rencana penempatan orang di Surabaya. Memang dari isu yang beredar dari orang-orang di Santos Surabaya ada indikasi akan dilakukan pemindahan istri saya ke Surabaya, namun hal tersebut masih belum jelas dan menambah rasa penasaran saja. Akhirnya di minggu terakhir bulan Agustus yang lalu rasa penasaran tersebut terjawab sudah. Ternyata, sejak awal bulan Agustus 2007, atasan istri saya, seorang ekspatriat, yang memang tahu kondisi kami yang terpisah jarak ini, sudah mulai mengadakan loby untuk merelokasi istri saya ke Surabaya mulai bulan September ini. Dan yang lebih menggembirakan, loby-loby rahasia itu berhasil, Santos merelokasi istri saya ke Surabaya, istri saya harus sudah masuk ke kantor Surabaya per tanggal 10 September 2007. Berita itu baru disampaikan kepada istri saya di minggu terakhir bulan Agustus ini sehingga dua minggu terakhir kami disibukkan dengan persiapan kepindahan istri saya.
Akhirnya, setelah penantian yang panjang, kami berdua akan segera bersama. Keputusan Santos memindahkan istri saya ke Surabaya sungguh merupakan sebuah berita yang membahagiakan bagi kami berdua.
Thanks Mr. Gavin Webb, you are the best leader not just a good boss.......
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar