Namun demikian, tak pernah ada penjajahan tanpa perlawanan, pada kenyataannya saya masih bisa melakukan posting ke blog saya ini dengan menggunakan komputer kantor dan posting ini adalah salah satu posting yang saya buat dari meja kerja saya.
Selasa, Agustus 28, 2007
Blogspot dibanned di kantor saya
Namun demikian, tak pernah ada penjajahan tanpa perlawanan, pada kenyataannya saya masih bisa melakukan posting ke blog saya ini dengan menggunakan komputer kantor dan posting ini adalah salah satu posting yang saya buat dari meja kerja saya.
Senin, Agustus 27, 2007
To be an Investor
Setelah mencari tahu nomor telepon makinta securities yang dapat dihubungi melalui internet, saya pun mulai mencari informasi lebih lanjut mengenai produk reksa dana makinta mantap. Saat menelepon untuk pertama kalinya saya diminta untuk memberikan alamat email saya untuk pengiriman beberapa dokumen termasuk prospektus dan prosedur pembukaan rekening reksa dana makinta mantap.
Berikut adalah hal-hal penting yang tercantum dalam prosedur pembukaan rekening reksa dana yang dikirimkan kepada saya:
JUMLAH
- Minimum pembelian awal sebesar Rp. 5.000.000,- belum termasuk biaya pembelian.
- Minimum penambahan (top up) sebesar Rp. 1.000.000,- belum termasuk biaya pembelian
BIAYA
- Pembelian 2.00 %
- Switching ke reksa dana makinta fleksi (syarat dan ketentuan berlaku) 0.2 %
- Penjualan; jika kurang dari atau sama dengan 6 bulan dikenakan 0.5 %, 6 bulan sampai 1 tahun dikenakan 0.25 %, lebih dari 1 tahun tidak dikenakan biaya.
PROSEDUR PEMBUKAAN REKENING
- Investor datang ke kantor PT. Makinta Securities dengan membawa bukti identitas diri.
- Mengisi form pembukaan rekening, form profil pemodal, dan form pembelian.
- Melakukan setoran tunai/transfer ke rekening penampungan dana reksa dana sesuai ketentuan yang dipersayaratkan.
- Mengirim bukti setoran tunai/transfer via email atau faximile ke makinta securities dengan mencantumkan kembali nama lengkap, no. handphone, dan jumlah yang disetorkan/ditransfer.
- Konfirmasikan hasil pengiriman bukti transfer melalui telepon ke makinta securities.
Setelah mengikuti langkah-langkah yang tercantum pada prosedur tersebut, beberapa hari kemudian saya menerima surat konfirmasi (melalui email) dari Bank Permata, yang merupakan bank kustodian dari reksa dana makinta mantap, yang menyatakan kepemilikan saya atas sejumlah unit penyertaan di reksa dana makinta mantap.
Dengan diterimanya surat konfirmasi dari Bank Permata tersebut menunjukkan bahwa saya mulai saat itu adalah seorang investor ;p
Hasil Pemeringkatan Reksa Dana Saham
Model Return Risk Ratio
Model Treynor
Model Sharpe
Model Jensen
Model Treynor & Black
Dari hasil pemeringkatan tersebut terlihat bahwa dengan menggunakan model Return Risk Ratio, Sharpe, dan Jensen reksa dana Makinta Mantap selalu menempati urutan pertama. Sedangkan jika digunakan model Treynor, dan Treynor & Black, reksa dana Makinta Mantap berada di peringkat kedua. Hasil pemeringkatan dengan model Treynor yang menunjukkan bahwa reksa dana Makinta Mantap menempati peringkat kedua perlu sedikit dikritisi karena yang menempati peringkat pertama yaitu reksa dana BIG Nusantara hanya memiliki return 16,16%, lebih rendah dari return pasar pada periode yang sama yaitu sebesar 47,65% sehingga dapat dianggap reksa dana Makinta Mantap yang menduduki peringkat pertama pada pemeringkatan reksa dana dengan model Treynor.
Berdasarkan hasil tersebut, saya kemudian memutuskan untuk membeli unit penyertaan reksa dana saham Makinta Mantap sebagai pilihan investasi saya di instrumen reksa dana saham.
Berikut ini adalah Prosedur pembukaan rekening dan pembelian unit penyertaan Reksa Dana Makinta Mantap.
Jumat, Agustus 24, 2007
IndosatM2 di B Tex 2007 - Bagai oasis di tengah kering gurun
Sebelum berangkat dari Surabaya, saya dan tim saya sempat meragukan kegiatan tersebut karena menurut kami belum saatnya mengadakan pameran di Blora mengingat jaringan pipa distribusi gas perusahaan kami paling jauh dari Surabaya baru mencapai Gresik. Sempat pula kami bertanya-tanya teknologi seperti apa yang akan dipamerkan di kegiatan tersebut dan perusahaan apa saja yang ikut berpartisipasi. Sempat terbayang di benak kami beberapa nama perusahaan yang mungkin ikut serta dalam event tersebut seperti misalnya Pertamina dan Exxon yang memang punya kepentingan di Kabupaten Blora.
Ketika sampai di lokasi Expo, ternyata kami dikecewakan oleh harapan kami sendiri. Bukan stand Pertamina atau Exxon yang kami temui di sana melainkan stand Aman Cell, sebuah kios penjualan dan service telepon seluler; stand Gaya Baru Motor, sebuah dealer sepeda motor Honda; stand SMK PGRI; stand dealer sepeda motor suzuki; stand Diknas kabupaten Blora; stand rokok Djarum Super; dan beberapa stand lainnya yang kurang berhubungan dengan tema yang coba diangkat yaitu teknologi. Stand yang mungkin bisa dikatakan sesuai tema yang diusung oleh expo ini hanya beberapa saja diantaranya adalah stand perusahaan kami dan stand Indosat.
Dari sisi pengunjung, kebanyakan yang datang adalah para pelajar, mulai dari pelajar SD sampai SMA, dan pegawai pemda kabupaten Blora sedangkan sisanya yang sebagian kecil adalah masyarakat umum. Dari sisi waktu kunjungan, waktu ramai kunjungan adalah pada pagi hari sekitar pukul 9 sampai 10 pagi (sebagian besar pengunjung di jam ini adalah pelajar dan pegawai pemda) dan pada malam hari mulai lepas maghrib sampai pukul 9 malam (kebanyakan pengunjung pada waktu ini adalah masyarakat umum).
Karena karakteristik pengunjung dan waktu kunjungan seperti yang saya sebutkan di atas, maka kebanyakan waktu jaga kami justru tanpa kehadiran pengunjung.Hal tersebut tentu saja sangat membosankan, terjebak di stand yang harus kami jaga tanpa hiburan yang bisa mengusir kejenuhan kami apalagi expo ini rencananya berlangsung sampai tanggal 27 Agustus 2007 yang artinya selama satu minggu kami akan terus mengalami kondisi yang membosankan tersebut.
Untungnya kondisi tersebut ternyata tidak berlangsung terlalu lama, hari ini (24/8) stand Indosat menghadirkan Blitz di B Tex 2007. Blitz adalah layanan internet broadband via satelit dengan menggunakan pita frekuensi Ku-Band yang dilengkapi dengan teknologi Automatic Gain Control dengan kecepatan akses sampai 512 Kbps. Dengan adanya blitz di B Tex 2007, kami jadi dapat mengakses internet melalui notebook yang kami bawa sehingga dapat menjadi hiburan selama waktu sepi kunjungan di stand kami.
Terima kasih IndosatM2...... Terima kasih telah menjadi oasis bagi kami yang "terjebak" di "gurun" B Tex 2007......
Selasa, Agustus 21, 2007
Evaluasi Kinerja Reksa Dana Saham
dengan:
- Data Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana saham selama periode perhitungan, bisa diperoleh disini;
- Data Suku Bunga SBI untuk perhitungan return investasi bebas resiko, bisa diperoleh disini;
- Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk perhitungan return pasar, bisa diperoleh disini.
Senin, Agustus 20, 2007
Kecewa Layanan Purna Jual Nokia
Jumat, Agustus 10, 2007
Teka teki Einstein
Karena load kerja juga lagi gak begitu banyak, saya iseng untuk mencari solusi teka teki tersebut dan seperti beberapa tahun yang lalu saya tetap ingat bagaimana solusinya. Untuk memperpanjang keisengan saya, berikut saya kirimkan teta teki yang dimaksud:
Teka teki ini tidak mengandung trick, hanya murni logika. Semoga anda beruntung, dan jangan cepat menyerah!
Ada 5 buah rumah yang masing-masing memiliki warna berbeda. Setiap rumah dihuni satu orang pria dengan kebangsaan yang berbeda-beda. Setiap penghuni menyukai satu jenis minuman tertentu, merokok satu merk rokok tertentu dan memelihara satu jenis hewan tertentu. Tidak ada satupun dari kelima orang tersebut yang minum minuman yang sama, merokok merk rokok yang sama dan memelihara hewan yang sama seperti penghuni yang lain.
Pertanyaannya : Siapakah yang memelihara IKAN?
Petunjuk:
Orang Inggris tinggal di dalam rumah berwarna merah.
Orang Swedia memelihara anjing.
Orang Denmark senang minum teh.
Rumah berwarna hijau terletak tepat di sebelah kiri rumah berwarna putih.
Penghuni rumah berwarna hijau senang minum kopi.
Orang yang merokok PallMall memelihara burung.
Penghuni rumah yang terletak di tengah-tengah senang minum susu.
Penghuni rumah berwarna kuning merokok Dunhill.
Orang Norwegia tinggal di rumah paling pertama.
Orang yang merokok Marlboro tinggal di sebelah orang yang memelihara kucing.
Orang yang memelihara kuda tinggal disebelah orang yang merokok Dunhill.
Orang yang merokok Winfield senang minum bir.
Di sebelah rumah berwarna biru tinggal orang Norwegia.
Orang Jerman merokok Rothmans.
Orang yang merokok Marlboro bertetangga dengan orang yang minum air.
Albert Einstein menyusun teka teki ini pada abad yang lalu. Dia menyatakan, 98% penduduk di dunia tidak mampu memecahkan teka teki ini. Apakah anda termasuk yang 2%?
Kamis, Agustus 09, 2007
printilan
Demikian pengumuman yang tidak penting ini dibuat untuk dapat diabaikan dan atas peng-abai-annya saya ucapkan terima kasih.
Minggu, Agustus 05, 2007
Pilkada DKI 1428 H/2007 M di Jakarta dan Perang Ahzab 5 H di Madinah
Membaca sepintas judul di atas mungkin akan membuat kita bertanya, apa hubungannya kedua peristiwa yang terpisah jarak bermil-mil dan waktu berabad-abad tersebut?
Sebelum saya lanjutkan, saya ingin menyatakan terlebih dahulu bahwa posting ini bukan merupakan usaha mengkampanyekan salah satu pihak di pilkada DKI 1428 H/2007 M, dalam hal ini pasangan Adang-Dani, apalagi waktu untuk kampanye sudah secara resmi ditutup dengan debat publik yang disiarkan secara live oleh MetroTV dan Jak TV tadi malam. Posting ini juga tidak bermaksud mengkafirkan pasangan Fauzi Bowo-Prijanto dan para pendukungnya karena saya tahu banyak juga orang Islam yang mendukung bang Foke sedangkan mengkafirkan sesama muslim adalah dosa besar. Posting ini hanya bertujuan untuk menyampaikan apa yang tiba-tiba terbersit di benak saya (mind spark) sewaktu memikirkan kemungkinan saya tidak bisa ikutan nyoblos di pilkada DKI tanggal 8 Agustus nanti secara saya kerja di Surabaya dan tanggal 8 Agustus adalah hari Rabu.
Oke, balik lagi ke hubungan antara pilkada DKI dengan perang Ahzab (bagi yang ingin merefresh kembali ingatannya tentang perang Ahzab, silakan baca di sini).
Pertama kali yang membuat saya berpikir pilkada DKI punya kesamaan dengan perang Ahzab adalah karena pasangan Adang-Dani yang hanya didukung oleh satu partai yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus menghadapi pasangan Fauzi Bowo-Prijanto yang didukung oleh 19 partai yang tergabung dalam Koalisi Jakarta. Kondisi tersebut mirip dengan kondisi perang Ahzab dimana umat Islam di Madinah harus menghadapi pasukan gabungan musyrikin Mekah dan Yahudi Madinah. Berawal dari hal tersebut, mulailah pikiran saya ke mana-mana mencoba melihat hubungan-hubungan lain (atau lebih tepatnya menghubung-hubungkan) antara pilkada DKI dengan perang Ahzab.
Berikut adalah beberapa kesamaan yang berhasil saya temukan (atau berhasil saya hubung-hubungkan):
- Kesamaan kondisi umat Islam di Madinah saat itu dengan PKS saat ini.
Tahun 5 Hijriyah, sekitar 18 tahun sejak kelahiran Islam, setelah kemenangan telak umat Islam di medan perang Badr, dan setelah sempat merasakan kekalahan di medan perang Uhud, umat Islam, yang pada saat itu telah hijrah ke Madinah, merupakan kekuatan baru yang diperhitungkan di Jazirah Arab. Apalagi kekuatan baru tersebut membawa sebuah ideologi yang sama sekali baru yang menawarkan perubahan terhadap kondisi status quo yang sedang berlangsung di Arab, khususnya Mekkah. Kondisi status quo yang dimaksud sangat tidak sesuai dengan fitrah manusia dimana ketidak adilan ada di mana-mana dan menimbulkan ketimpangan sosial di masyarakat. Kezaliman seakan-akan hal yang biasa terjadi di Mekkah sebelum turunnya Islam. Namun perubahan yang ditawarkan oleh Islam, yang dapat dikatakan baru saja lahir, sepertinya mengusik para petinggi Mekkah yang tidak rela kekuasaannya yang telah lama dimiliki berpindah ke tangan Islam sehingga umat Islam mendapat perlawanan yang besar. Pada kasus perang Ahzab, umat Islam harus menghadapi pasukan gabungan yang dibentuk kaum kafir Quresy atas hasutan kaum Yahudi Madinah.
Tahun 1428 Hijriyah yang bertepatan dengan 2007 Masehi, sekitar 9 tahun setelah kelahiran PKS, setelah kemenangan telak PKS di pilkada Depok dan sempat mengalami kekalahan di pilkada Banten, PKS, yang juga pernah melakukan “hijrah politik” dari sebelumnya bernama Parta Keadilan, merupakan kekuatan baru yang diperhitungkan di kancah perpolitikan nasional. PKS juga membawa ideologi yang sama dengan umat Islam di Madinah saat itu, yaitu Islam, yang dengan jelas ditetapkan sebagai asas partai. PKS dengan ideologi yang dibawanya juga menawarkan perubahan terhadap kondisi politik dan bernegara di Indonesia yang bisa dikatakan masih sangat jauh dari ideal. Indonesia saat ini harus diakui masih belum bisa dikatakan negara yang adil (apalagi sejahtera) dan ketimpangan sosial masih jelas terlihat. Perubahan yang ditawarkan oleh PKS, yang dapat dikatakan baru saja lahir, sepertinya juga mengusik ketenangan partai-partai besar yang sudah lama menguasai kancah perpolitikan Indonesia sehingga pada pilkada DKI yang akan datang ini PKS harus berhadapan dengan “pasukan gabungan” yang dibentuk oleh partai-partai lain. - Kesamaan perbandingan kekuatan.
Pada perang Ahzab, pasukan yang harus dihadapi umat Islam merupakan pasukan gabungan antara suku Quresy, suku-suku lain di Arab yang memendam permusuhan dengan Islam, dan suku-suku Arab yang punya perjanjian militer dengan suku Quresy. Bahkan kabilah-kabilah Yahudi yang berada di dalam kota Madinah pun ikut mendukung serangan pasukan Ahzab tersebut. Pihak-pihak yang tergabung dalam pasukan Ahzab tidak memiliki kesamaan ideologi dan visi, mereka hanya dipersatukan oleh tujuan yang sama yaitu menghancurkan Islam dan melanggengkan kekuasaan mereka. Di atas kertas, pasukan Islam di Madinah pasti akan dapat dengan mudah dikalahkan pada perang Ahzab.
Pada pilkada DKI kali ini, calon yang diusung oleh PKS harus menghadapi calon yang didukung oleh gabungan partai-partai dalam Koalisi Jakarta yang masing-masing memiliki ideologi yang berbeda-beda sehingga tidak mungkin memiliki kesamaan visi. Tujuan bergabungnya partai-partai tersebut pun sangat jelas yaitu mengalahkan PKS dan melanggengkan kekuasaan mereka. Apabila merujuk pada hasil Pemilu tahun 2004, terlihat bahwa di Jakarta pada waktu itu PKS “hanya” mengantongi 30% dari suara pemilih di Jakarta sedangkan suara yang dimiliki Koalisi Jakarta sebesar 70% yang artinya di atas kertas PKS pasti dapat dengan mudah dikalahkan dalam pilkada DKI yang akan datang. - Kesamaan strategi yang digunakan umat Islam untuk menghadapi perang Ahzab dengan strategi PKS untuk menghadapi pilkada DKI.
Untuk menghadapi perang Ahzab, umat Islam membangun parit di sekeliling Madinah sebagai strategi pertahanan. Dengan adanya parit tersebut pasukan Ahzab tidak dapat menyerang Madinah tanpa menjadi sasaran empuk anak-anak panah pasukan Islam yang bersiap di seberang parit.
Menghadapi pilkada DKI pun sebenarnya PKS sudah membangun “parit” sebagai strategi pertahanannya menghadapi “serangan” gabungan partai dalam Koalisi Jakarta. Reputasi yang dibangun PKS sejak awal kelahirannya diantaranya dengan sering mengadakan aksi-aksi sosial yang langsung menyentuh massa akar rumput, yang merupakan pemilih mayoritas di Jakarta, baik di masa kampanye maupun di luar masa kampanye telah meninggalkan kesan yang sulit dihapuskan bahwa PKS adalah partai yang peduli pada rakyat. Selain itu PKS juga dikenal sebagai partai yang relatif bersih sehingga perubahan yang ditawarkan PKS sepertinya bukan isapan jempol belaka. Kondisi dan image PKS tersebut dapat menyelamatkan PKS dari “kepungan serangan” partai-partai lainnya tepat seperti parit yang dibangun umat Islam di Madinah berabad-abad yang lalu yang telah menyelamatkan Islam dari kepungan serangan pasukan Ahzab. - Dibutuhkan mukjizat untuk memenangkan pertempuran.
Perang Ahzab berhasil dimenangkan oleh umat Islam karena turunnya mukjizat berupa bertiupnya badai di luar kota Madinah yang memporakporandakan kemah-kemah yang dibangun oleh pasukan Ahzab.
Untuk memenangkan pilkada DKI pun, PKS tampaknya membutuhkan semacam “mukjizat politik”. Kita lihat saja tanggal 8 Agustus nanti, apakah “mukjizat politik” tersebut benar-benar diturunkan bagi PKS
Saran saya, karena hidup adalah untuk memilih, pikirkanlah sebaik-baiknya pilihan anda di pilkada DKI nanti mulai dari sekarang.
Tentang Perang Ahzab
Pemuatan tulisan mengenai perang Ahzab ini dimaksudkan sebagai pendukung posting saya yang berjudul Pilkada DKI 1428 H di Jakarta dan Perang Ahzab 5 H di Madinah. Berikut sedikit cerita tentang perang Ahzab:
Setelah terjadinya perang Uhud yang merupakan pembalasan dendam suku Quresy atas kekalahan telaknya pada perang Badr, kekuatan kaum muslimin di Madinah mulai diperhitungkan. Munculnya kekuatan baru yang membawa simbol keagamaan baru dirasa oleh banyak suku Arab sebagai ancaman yang serius. Untuk itu, ketika Abu Sufyan meminta dukungan dana dan tentara dari suku-suku tersebut untuk memerangi Madinah dan menghancurkan kaum muslimin, segera terkumpul pasukan dan dana yang besar.
Pada tahun kelima hijriyah, sekelompok orang Yahudi datang ke Mekah untuk memprovokasi kaum kafir Quresy agar menyerang kaum muslimin di Madinah. Untuk memperkuat pasukan, Quresy meminta bantuan suku-suku Arab lainnya yang memendam permusuhan dengan Rasulullah SAW. Dalam perang ini, Quresy juga meminta bantuan suku-suku Arab yang memiliki perjanjian militer dengannya. Akhirnya, Abu Sufyan berhasil menghimpun kekuatan sebesar 10 ribu tentara. Jumlah ini dipandang amat besar untuk menyerang sebuah kota yang jumlah penduduknya baik laki-laki, perempuan, anak kecil maupun orang lanjut usia, hanya sekitar 10 ribu orang.
Ketika berita rencana serangan pasukan besar yang dikenal dengan Ahzab (Ahzab berarti golongan yang bersekutu) ini sampai ke telinga Rasulullah SAW, beliau mengumpulkan para sahabatnya untuk meminta pendapat mereka. Pada saat itu, Salman Al-Farisi, sahabat Nabi yang berasal dari negeri Persia mengatakan, bahwa orang-orang di negerinya biasa menggali parit (Khandak) ketika mengkhawatirkan serangan musuh. Pendapat ini akhirnya disetujui oleh Nabi SAW.
Rasul memerintahkan para sahabatnya untuk menggali parit di sepanjang wilayah utara kota Madinah. Sebab, daerah utaralah satu-satunya pintu yang mudah untuk memasuki kota Madinah, mengingat bukit-bukit bebatuan yang membentengi kawasan timur dan barat kota ini sehingga musuh tidak mungkin menyerang dari sana. Bukit-bukit itu juga relatif menutupi kawasan selatan kota Madinah, meski tetap meninggalkan celah-celah kecil.
Selama enam hari, seluruh kaum muslimin termasuk pemimpin mereka, yaitu Rasulullah SAW bahu membahu menggali parit. Setelah parit siap, pasukan kaum muslimin mengambil posisi pertahanan di dalam kota Madinah. Dan pasukan pemanah juga telah siap di posisi masing-masing.
Di saat seperti itu, Yahudi bani Quraidhah yang tinggal di Madinah merobek isi perjanjian damai dengan Rasulullah. Tidak hanya itu, mereka juga bersiap-siap melakukan pengkhianatan dan membantu pasukan Ahzab untuk menghabisi kaum muslimin. Akibatnya, umat Islam menghadapi musuh yang besar di luar dan musuh di dalam.
Pasukan Ahzab terperangah ketika menyaksikan bentangan parit yang menghalangi gerak maju mereka. Bangsa Arab saat itu tidak mengenal strategi pertahanan dengan membuat parit. Di luar parit pasukan Ahzab mendirikan kemah. Beberapa kali pasukan berkuda Ahzab berusaha menyeberang parit, namun usaha mereka selalu gagal setelah pasukan muslimin menghalau mereka dengan hujan anak panah.
Bertiupnya badai yang memporakporandakan perkemahan mereka dan minimnya persediaan rumput untuk binatang ternak dan kuda-kuda mereka telah mengendurkan tekad untuk menyerang kota Madinah. Akhirnya Abu Sufyan yang menjadi komandan pasukan Ahzab memerintahkan untuk berkemas dan kembali ke Mekah.
Kisah perang Ahzab secara cukup detail diceritakan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab.
Sabtu, Agustus 04, 2007
Lagu Indonesia Raya versi lengkap
Berikut adalah lirik lagu Indonesia Raya versi lengkap:
Indonesia Tanah Airkoe
Tanah Toempah Darahkoe
Disanalah Akoe Berdiri
Djadi Pandoe Iboekoe
Indonesia Kebangsaankoe
Bangsa dan Tanah Airkoe
Marilah Kita Berseroe
Indonesia Bersatoe
Hidoeplah Tanahkoe
Hidoeplah Negrikoe
Bangsakoe Ra'jatkoe Semw'wanja
Bangoenlah Jiwanja
Bangoenlah Badannja
Oentoek Indonesia Raja
Reff:
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahkoe Negrikoe jang Koetjinta
Indonesia Raja Merdeka Merdeka
Hidoeplah Indonesia Raja
Indonesia Tanah jang Moelia
Tanah Kita jang Kaja
Di Sanalah Akoe Berdiri
Oentoek Slama-lamanja
Indonesia Tanah Poesaka
Poesaka Kita Semoeanja
Marilah Kita Mendo'a
Indonesia Bahagia
Soeboerlah Tanahnja
Soeboerlah Djiwanja
Bangsanja Ra'jatnja Sem'wanja
Sadarlah Hatinja
Sadarlah Boedinja
Oentoek Indonesia Raja
Reff:
Indonesia Tanah Jang Soetji
Tanah Kita Jang Sakti
Di Sanalah Akoe Berdiri
'Njaga Iboe Sedjati
Indonesia Tanah Berseri
Tanah Jang Akoe Sajangi
Marilah Kita Berdjandji
Indonesia Abadi
Slamatlah Ra'jatnja
Slamatlah Poetranja
Poelaoenja, Laoetnja, Sem'wanja
Madjoelah Negrinja
Madjoelah Pandoenja
Oentoek Indonesia Raja
sedangkan berikut adalah video klip yang dimaksud:
Jumat, Agustus 03, 2007
Butterfly effect
The butterfly effect is a phrase that encapsulates the more technical notion of sensitive dependence on initial conditions in chaos theory. Small variations of the initial condition of a nonlinear dynamical system may produce large variations in the long term behavior of the system. So this is sometimes presented as esoteric behavior, but can be exhibited by very simple systems: for example, a ball placed at the crest of a hill might roll into any of several valleys depending on slight differences in initial position.
The phrase refers to the idea that a butterfly's wings might create tiny changes in the atmosphere that ultimately cause a tornado to appear (or prevent a tornado from appearing). The flapping wing represents a small change in the initial condition of the system, which causes a chain of events leading to large-scale phenomena. Had the butterfly not flapped its wings, the trajectory of the system might have been vastly different.
Recurrence, the approximate return of a system towards its initial conditions, together with sensitive dependence on initial conditions are the two main ingredients for chaotic motion. They have the practical consequence of making complex systems, such as the weather, difficult to predict past a certain time range (approximately a week in the case of weather).
Kehidupan dan perjalanan menentukan pilihan
Cara kita memandang hidup akan mempengaruhi hidup yang kita jalani. Apabila kita memandang hidup adalah sesuatu yang fun and easy maka hidup kita akan cenderung mudah dan menyenangkan, sebaliknya apabila kita memandang hidup sebagai sesuatu yang rumit, sulit, dan menyusahkan maka hidup kita pun akan cenderung susah dan rumit.
Salah satu cara pandang yang menurut saya bagus terhadap hidup adalah dengan memahami bahwa hidup adalah untuk memilih karena kehidupan merupakan perjalanan untuk menentukan pilihan.
Menurut pandangan ini, dalam menjalani hidup kita akan selalu menghadapi pilihan-pilihan yang harus kita pilih salah satunya agar hidup kita dapat terus berjalan. Satu contoh sederhana, sejak kita bangun di pagi hari kita sudah harus memilih apakah akan langsung mandi atau masih ingin bermalas-malasan di tempat tidur. Andaikan kita memilih untuk langsung mandi maka seselesainya kita mandi kita akan kembali dipaksa untuk memilih pakaian apa yang akan kita kenakan untuk pergi ke kantor. Demikian seterusnya, saat pergi ke kantor jalan mana yang kita pilih, apa yang akan kita lakukan saat pertama kali tiba di kantor, dan seterusnya.
Beberapa hal yang harus dipahami jika kita memilih untuk menganut cara pandang seperti ini adalah:
- Setiap pilihan memiliki konsekuensinya masing-masing. Orang yang dewasa selalu memikirkan konsekuensi apa yang akan diterimanya sebelum memutuskan suatu pilihan dan akan siap menanggung konsekuensi dari pilihan yang sudah dia putuskan. Namun demikian, kita juga bisa memilih untuk tidak mempedulikan konsekuensi dari pilihan-pilihan kita karena menjadi dewasa toh juga merupakan suatu pilihan.
- Terkadang ada pilihan benar dan pilihan salah, namun ada juga pilihan yang bebas tanpa unsur benar atau salah. Berhati-hatilah terhadap pilihan benar atau salah karena hal tersebut harus kita pertanggungjawabkan di akhirat nanti, sedangkan pilihan bebas biasanya hanya akan kita terima konsekuensinya di dunia ini.
- Pilihan sekecil apapun yang kita pilih, bersama-sama dengan pilihan semua makhluk yang ada di dunia ini akan secara kumulatif mempengaruhi sejarah dunia seperti yang dimaksud oleh prinsip butterfly effect, ‘kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya di Amerika Latin dapat menyebabkan badai di Cina’. Oleh karena itu, berikanlah pilihan terbaik kita bagi dunia.
Dengan memandang dan memahami kehidupan sebagai suatu perjalanan untuk menentukan pilihan maka kita tidak akan menganggap hidup sebagai suatu yang sulit atau rumit karena yang perlu kita lakukan hanya menentukan pilihan namun kita juga tidak akan terlalu memandang mudah hidup karena apapun pilihan kita akan selalu mengandung konsekuensi. Sebagai gantinya, kita akan selalu berhati-hati dalam menjalani hidup kita agar sesuai dengan yang diharapkan.
Selamat memilih…