Senin, Agustus 20, 2007

Kecewa Layanan Purna Jual Nokia

Di Indonesia, dapat dipastikan Nokia merupakan merek HP yang paling banyak dimiliki orang. Namun ternyata hal tersebut bukan karena disebabkan oleh kualitas produknya yang bagus karena, menurut pengamatan dan pengalaman saya, HP Nokia sangat mudah rusak atau tidak tahan banting. Sebenarnya sudah sejak lama saya mengetahui umur pakai produk HP Nokia yang tidak panjang dari cerita beberapa teman saya yang menggunakannya sehingga HP pertama dan kedua saya bukan bermerek Nokia dan kedua-duanya dapat bertahan lebih dari dua tahun.

Kalau sebelumnya saya mengetahui tentang tidak awetnya HP Nokia tersebut dari cerita beberapa teman saya, sekarang akhirnya saya mengalaminya sendiri. Beberapa waktu yang lalu HP CDMA Nokia 3155 milik saya (dan juga milik istri saya) patah dibagian flipnya. Padahal belum genap satu tahun kami menggunakan HP tersebut. Pada awalnya saya memilih Nokia untuk HP CDMA saya dan istri saya karena pada saat akan membeli HP CDMA hanya Nokia yang menyediakan pilihan dengan fitur-fitur yang menarik.


Kembali ke masalah rusaknya HP CDMA kami, mungkin hal tersebut tidak akan terlalu mengecewakan jika saja layanan purna jual yang diberikan oleh pihak Nokia sebagai suatu entitas bisnis yang besar dapat memuaskan kami. Namun kenyataannya, saat kami membawa kedua HP CDMA yang rusak tersebut ke layanan Care Center Nokia sama sekali tidak memuaskan.

Pertama, ternyata garansi yang diberikan oleh Nokia bukan berdasarkan tanggal pembelian melainkan berdasarkan tanggal produksi produk tersebut. HP CDMA yang kami beli bulan September tahun lalu, menurut petugas yang menerima kami masa garansinya hanya sampai Agustus tahun ini. Jadi menurut logika saya, jika saya membeli produk Nokia yang diproduksi enam bulan yang lalu berarti produk yang saya beli tersebut hanya akan dijamin selama enam bulan sejak tanggal pembelian. Sungguh hal yang tidak masuk akal buat saya.

Kedua, petugas tersebut menyatakan saya dapat mengurus agar masa garansi saya diperpanjang sampai September tahun ini atau sama dengan satu tahunn sejak tanggal pembeliannya. Namun petugas tersebut tidak dapat menjamin proses pengurusan tersebut akan berlangsung dalam waktu yang singkat. Hal tersebut berarti jika saya setuju mengurus perpanjangan masa garansi HP CDMA saya dan ternyata persetujuan perpanjangan garansinya baru keluar di bulan Oktober maka tetap saja pada saat itu masa garansi HP CDMA saya yang bulan September sudah lewat. Hal tersebut menurut saya hanya akal-akalan pihak Nokia untuk menghindar dari tanggung jawabnya kepada konsumen.

Ketiga, ketika kami menyatakan untuk tetap akan memperbaiki HP tersebut walaupun dianggap sudah tidak bergaransi, petugas Nokia tersebut mengatakan bahwa proses perbaikannya akan memakan waktu paling cepat tiga bulan karena tidak tersedianya spare part. Pernyataan tersebut juga mengherankan kami. Nokia semestinya sangat memahami bahwa produknya yang menggunakan sistem flip akan sangat rentan mengalami kerusakan di bagian flip tersebut sehingga seharusnya spare part untuk bagian tersebut disediakan lebih banyak dari spare part bagian lainnya. Pernyataan tersebut juga membuat kami berfikir, mungkin produk-produk Nokia memang dibuat untuk sekali pakai, kalau sudah rusak tidak dapat diperbaiki.

Terakhir, dan yang paling membuat kesal istri saya, petugas tersebut menyatakan bahwa kerusakan HP CDMA kami disebabkan dari cara pemakaian kami yang tidak semestinya. Tentu saja pernyataan tersebut membuat kami marah karena tentu saja kami tidak menggunakan HP tersebut untuk main lempar-lemparan misalnya.

Dengan pengalaman yang tidak mengenakkan tersebut akhirnya membuat kami mengurungkan niat kami untuk membeli sebuah HP GSM merek Nokia yang baru untuk menggantikan HP GSM Nokia milik istri saya yang sudah rusak dan sudah pula berkali-kali diservice di Nokia Care Center tanpa perbaikan yang berarti.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Pakai nya kali kasar saya pake nokia oke-oke saja tuh
itu kelemahan di indonesia pake HP kaya pake sandal maen lempar,banting,teken tombol kasar dan TIDAK MAU BACA USER GUIDE padahal tuh buku udah BHS.INDONESIA.
Tapi kalo Komplain BOOng mulu bilangnya rusak sendiri dari sononya dan laen2x.
Trus Ntu HP buatan manusia wajar kalo ada kurangnya.Kalo anda mau pake hp awet BIKIN NDIRI TUH HP.

Priswanto mengatakan...

saya termasuk orang yang benar2 pemilih untuk membeli suatu produk, mulai dari yang murah seumpama hp cdma nokia itu sampai rumah yang gak bisa dibeli dengan uang pada orde jutaan saja.
dalam pemilihan tersebut, khususnya untuk hp nokia yang kita bicarakan, BAHKAN SAYA SUDAH MEMBACA USER GUIDE-NYA (yang saya dapatkan dr download) sebelum membeli hp tersebut.
Untuk pemakaian saya rasa saya tidak pernah kasar karena kalau anda tahu saya biasanya sangat marah apabila buku milik saya saja dipinjam orang dan ketika dikembalikan ada satu halamannya yang terlipat, jadi bisa disimpulkan bagaimana saya memperlakukan semua milik saya.
Terakhir, memang saya tidak bisa membuat hp sendiri tapi ada cara lebih mudah agar hp saya awet, yaitu..... SAYA TIDAK LAGI MENGGUNAKAN NOKIA....cukup simpel kan solusinya....

Anonim mengatakan...

ternyata tidak semua nokia care mengecewakan mas...saya juga punya pengalaman yg tidak mengenakkan di salah satu nokia care di jakarta,tapi ternyata sakit hati saya terobati akan pelayanan dari salah satu nokia care di bekasi,tepatnya di bekasi square.ganti lcd yg dijanjikan hampir 2 bulan tanpa perkembangan di salah satu nokia care di jakarta,ternyata setelah saya bawa ke nokia care bekasi square hanya di selesaikan dalam wktu 1 hari kerja....mantap...